Entah mengapa tangan ini iseng buka foto-foto di Facebook seorang teman........ sampailah di salah satu foto............ ya....foto....Presly. Sahabat yang telah pergi untuk selamanya tahun lalu. Tidak terasa sudah setahun lebih sahabat ku ini berpulang ke hadapan Allah. Tapi aku merasa dia masih hidup.
Sabtu, 12 Sep 2009.
Pukul 06:30 Wib.............. saat perjalannan dari Tebing Tinggi ke Jambi...................HP “cintaku” berdering......... dari tetangga sebelah rumah yang mengabarkan Presly mendapat kecelakaan luka bakar........ tengah malam tadi sekitar jam 00:00 Wib. Kurang puas dengan berita itu aku call Adi.......yang rupanya sudah berada di rumah sakit Theresia Jambi sejak tengah malam tadi. Dan membenarkan kejadian tersebut.
Pukul 09:30 Wib..............RS Theresia Jambi.......... di depan kamar ICU itu telah ramai wajah-wajah yang aku kenal...... termasuk istri dan 2 anak Presly....Semua hanya bisa melihat dari balik kaca..... walau sesekali aku lihat perawat dan dokter keluar masuk mengecek kondisinya. Jelas kulihat ada seorang lagi yang senasib dengannya...... ya luka bakar. Dari teman-teman diluar juga lah aku mendapat kejelasan mengapa sampai terjadi kecelakaan kerja ini. Walau belum lengkap benar.
Pukul 09:30 Wib............ ku lihat salah satu sahabatku Heri memasuki kamar ICU itu.... dan mengenakan baju seteril setelah sampai kedalam........... dengan perasaan nyakin....akupun mengikutinya..... dan mengunakan pakaian steril juga.....rasanya tak puas melihat sahabatku hanya dari balik kaca.
Betapa terkejutnya aku.......... melihat kondisi luka bakar 90% itu......... hanya wajah dan sedikit bagian tubuh yang masih berkulit utuh. Bertambah kaget lagi aku ketika saat kami bertemu di ruang ICU itu................”bang............. gak jadi kita mudik bareng kamis (17 Sep 2009)”..........” Sudahlah....gak usah di pikir....” jawabku menenangkannya. Memang kami berjanji untuk konpoi pulang mudik walau sampai Jambi....... sepulang kerja Kamis depan. “ Bang ...... gak jadi juga aku pakai rumah abang kalau aku kemaleman sampai Jambi......”..... aku hanya nganguk. Aku juga sempat menanyakan kondisinya............. “ Aku sehat kok bang........ aku gak pernah pingsan dari mulai kejadian tadi malam........” Ya emang luar biasa kuatnya fisik sahabatku ini..........bahkan ketika aku tanya ..... seberapa sakitnya.............dia menjawab “Sudah gak terasa lagi bang...... sakit yang sangat sakit sudah kulewati”........... selama 15 menit kami berbicara di ruang ICU bertiga dengan Heri............ dari awal kejadian sampai keadaan sekarang......” Sial aku bang”........itulah kata yang selalu di ucapkan.......... “ Aku gak mau lihat anak istriku menangis lihat kondisi ku bang........”....... ya angguk ku lagi................... aku percaya....kamu akan sehat dan kembali bergabung secepatnya 1 atau 2 bulan lagi di kantor. Bahkan aku berjanji akan mengunjunginya setiba di Jakarta. Karena aku rencana mudik ke Bogor tanggal 18 Sep 2009.
Setelah waktu menjenguk habis kami pun keluar........ setelah itu tidak ada satu orangpun yang boleh masuk kecuali keluarga dekatnya.
18:10 Wib......... Bandara Sutan Taha Jambi........ bersama beberapa teman kami berbuka puasa disana..... karena rencananya sahabatku akan berangkan ke RSPP Pertamina Jakarta karena di sanalah ada perawatan luka bakar. Berkali-kali kontak dengan sebagian teman yang bertugas di Rumah sakit Theresia. Mencari tahu perkembangan keberangkatan dan persiapan apa saja yang sedang berlangsung.
19:45 Wib...... Ambulan melaju kencang dan langsung menuju pesawat foker 27 carteran yang sudah memanaskan mesinnya....... kami hanya bisa melihat dari jauh.... dan melambaikan tangan....sembari berdoa untuknya.......
Setiap hari...... kabar dari Jakarta kami terima dan menunjukan kemajuan............
Jumat, 18 Sep 2009
11:30 Wib............ Bandara Sutan Thaha Jambi menunggu berangka ke Jakarta................HP berdering.......... ternyata dari “cintaku” yang menceritakan mendapat mimpi “giginya copot” tadi malam........ Mungkin karena di kuatir karena aku akan terbang siang ini menyusulnya ke Jakarta. “ Ah...... itu Cuma bunga tidur aja cin...... jangan kuatir”.
20:00 Wib........... Baru saja aku dan keluarga nyampai di Sentul Bogor..... rumah Ibuku... HP berdering......... dari Heri.......... semoga kabar baik........... ternyata, “Innalilahiwainailaihi rhojiun......... Presly telah berpulang..........”
Sepanjang jalan dari Bogor ke RSPP Pertamina Jakarta pusat aku hanya terdiam......... cintaku juga hanya menatap pandangan kosong...... karena kami sekeluarga begitu akrap dengan keluargaanya.... bahkan saat beliau masih lajang.
Sesekali aku lirik speedo meter mobil yang di supiri adik iparku...........menunjukan 120 km/jam........... Jakarta sudah sepi...... karena 2 hari lagi Lebaran......... tapi rasanya mobil berjalan lamban...........
Pikiran melayang ke masa-masa bersamanya........ Presly adalah salah satu anggota “superteam” dia selalu mendapat tugas sebagai bendahara dan debt collector kami yang handal....., dia juga tosser bola volly terbaik yang pernah kukenal..... penjaga gawang departemen yang tangguh......... dan serba bisa dalam hal olah raga........ aktif sebagai pengurus mesjid...... tugas terakhir kami berdua adalah membuat order kaos seragam departemen kami di kantor EID.
Pasti aku akan kehilangan gayanya yang khas....... karena tanpa menoleh aku tahu dia ada di belakangku....... karena sudah menjadi kebiasaanya akan memegang telingaku kiri kanan selanjutnya kami akan saling ejek dan canda....... walau sedikit tempramen....... tapi dia tak pernah marah padaku....... sekeras apapun candaan kami
Ucapan beberapa orang tua yang mengatakan bahwa luka bakar 90% biasanya gak bakalan panjang umurnya ternyata benar.... yang semula tak aku percaya....... rupanya kerusakan jaringan kulit membuat air dari dalam tubuh tidak bisa keluar dan membasahi paru-paru....... atau adanya cairan kimia yang tertelan pada saat kau berkubang mempertahankan hidup di bubur kertas yang mendidih itu. Dan hari-hari selanjutnya itulah yang membuat daya tahan tubuh menurun.
21:15 Wib............ sampai di RSPP langsung disambut teman-teman lama yang sudah tinggal di Jakarta....... semua wajah nampak duka ........ Almarhum baru saja selesai di kafan...... sehingga aku tak sempat melihat wajah ranahnya untuk terakhir kali...... Selesai di sholatkan....... aku sempatkan memegang kepalanya dari balik kain kafannya................. dan membisikan di telinganya “ Aku tepati janjiku menemui mu di Jakarta..... sahabat..........”
Sabtu, 19 September 2009 Almarhum di bawa ke Pagar Alam Sumatra Selatan tepat satu hari sebelum Idul Adha 1430H .... dan di kebumikan disana.......... ternyata janjimu untuk berhenti kerja dan pulang kekampung halaman seperti yang selalu kau ucapan......... bahkan pada saat kita sholat tarawih 2 hari sebelum malam naas itu................................... terbukti.
Selamat jalan sahabat...... doa kami menyertaimu..... semoga amal-amalmu di terima di sisi Allah.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar