Senin, 26 September 2011

Menikmati malam minggu bersama FARIZ RM



Wow….. setelah cuma melihat slot iklannya berhari-hari di Trans7….. maka saatnya tiba…………
Sabtu, 24 September 2011 pukul 22:00WIB…. akhirnya bisa lagi melihat Fariz RM manggung secara utuh di TV….. bisa ngilangi rindu ama tu orang… walau di MP3 yang selalu di tenteng kemanapun beberapa lagu masih tersimpan. 

Sedikit terlambat menyaksikannya…….akibat jalannan macet….. yang penting rasa penasaran bisa hilang…. bakan masih sempat melihat Fariz duet bareng Neno Warisman untuk lagu hit saat itu "nada kasih"….. yang sempat mengaku dahulunya dianggap remeh ama orang apa bisa berduet ama seorang Fariz RM saat itu.

Acara Musiklopedia Trans7 sebenarnya hampir mirip dengan acara ZONA 80’an d Metro TV.. Cuma bedanya tidak melulu nyanyi …. tapi d bumbuhi wawancara dengan sahabat… dan keluarga. Seperti contohnya malam itu, ada istri dan putra bungsu ya yang hadir…… begitu juga tele comprence dengan putri  kembarnya yang lagi mendapat beasiswa di Belanda, Dedi Dukun, Neno Warisman dll

Kembali ke masa lalu…. Fariz merupakan salah satu musikus yang memperkenalkan peralatan music MIDI (digital music) di negri ini…….. dan  menjadi idola di jamannya… dimana saat itu masih kuatnya music pok cengeng yang iramnya monoton.

Walau malam tadi…. Fariz RM tidak muda lagi…… namun daya tariknya masih cukup mumpuni terutama buat orang2 sebanyaanya yang mengenal karyanya…… Walau saya tahu banyak yang selalu bertanya… kenapa Fariz yang ganteng dan gagak itu harus kurus dan nampak tua sekarang?? Kayanknya Fariz harus nambah bobot tubuhnya ya biar muda dan gagah lagi……..

Tapi sayang malam tadi Fariz tidak membawakan lagu kesukaan ku yang sekarang mungkin sudah tidak zamannya lagi. karena nelpon sudah begitu mudahnya…… yaitu  “ INTERLOCAL”
Berikut liriknya… semoga para sahabat ingat dan menyukainya:

INTERLOKAL

Symphony Album Trapesium, 1982
Composer/Arranger/Musician Fariz Roestam Munaf, Jimmy Paais,
Herman Gelly Effendi, Ekki Soekarno.
Producers Akurama Records & Symphony


Masih berbunyi nada bicara
Kesekian kali telah ku coba
Gelisah datang tiada terundang
Mengajak prasangka mengusik keadaan

Ku hela nafas panjang menyesali waktu terbuang

Yang ku harapkan dapat bercakap dengan mu
Mengulas rencana kedatangan ku tertunda
Yang ku harapkan kau mengerti kan sebab nya
Namun halangan merintangi harap itu

Ku coba nomor itu masih tak terjawab
Ku hela nafas panjang menyesali waktu terbuang

Bila rencana tiada tertunda
Mungkin kenyataan tak ku jumpa
Gelisah datang tiada terundang
Mengusik prasangka didalam keadaan

Ku hela nafas panjang menyesali waktu terbuang

Namun ku yakin bukanlah itu sebab nya
Hanyalah waktu yang ku pinta belum ada
Yang ku harapkan dan ku rindu dalam kalbu
Bercanda kata mengurangi sikap ragu

Ku coba nomor itu masih tak terjawab
Ku hela nafas panjang menyesali waktu terbuang






Tapi dak apa…… yang penting masih bisa lihat Fariz RM manggung lagi dan bisa menghangatkan music Indonesia…….. ayo terus berkarya…..FARIZ RM.

Makna cinta dari “Dibawah Lindungan Ka’bah” The Movie

Meluangkan waktu nonton “Dibawah Lindungan Ka’bah” selesai Lebaran bersama istri tercinta , membawa nuansa indah tentang cinta. Film yang sangat menghibur dan mempunyai makna arti cinta….. sangat jauh dari film2 indonesia yang terpampang d bioskop yg sama…..yang hanya menjual hantu dan arti seksi plus bintang (mantan) film dewasa manca Negara.

Saya bukan pengamat film…. dan bukan mau mengkritisi film…. tapi sedikit membahas makna cinta yg ada di film tersebut . Ternyata rasa cinta dari tahun 1920an sesuai seting dan karya Buya Hamka itu dibuat untuk yang namanya CINTA tetap sama… hanya casingnya aja yang beda.


Cover Novel karya Buya Hamka

Yang pasti aku suka lihat penampilan Didi Petet, Widiawati, Yenni Rachman (sampai mau come back), dan idola saya….Laudia Cyntia Bella yang imut. Karya Buya Hamka yang sudah puluhan tahun itu ternyata mampu di sulap dengan baik… dan menjadi film yang indah…dengan setting yang mampu membawa kita kesana dan melihat bahwa rasa cinta juga bisa terbatas karena teknologi…… bayangkan kalau saja saat itu sudah ada listrik bahkan Hand Phone… tentu tak susah untuk mengungkapkan perasaan hati dan lainnya… ha…… ha…… tanpa harus menulis surat seperti dahulu…..
 Adegan yang paling ku suka......

Film yang mengemban tugas berat karena harus menterjemahkan bahasa pujangga, cerita yang sudah terkenal serta film yang sebelumnya juga pernah dibuat….. tentunya membuat tugas sutradara dan kru film yang lain tidak mudah. Jadi biar lah film tersebut menjadi seperti adanya…..dan dinikmati.

Film yang bernuasa 1920an sangat indah untuk di lihat…. setting yg mereka buat….seolah kita kembali ke jamannya serta pakaian yang sopan sangat jauh dari keadaan sekarang. Namun jangan heran bila mulai separuh cerita……. air mata penonton mulai berkaca kaca….. melihat perjuangan cinta dua anak manusia yang berbeda derajad/kasta itu………. dan menerima cinta itu tidak harus memiliki dan berakhir happy ending…….


Ada beberapa kaliamat yang begitu menyentuh perasaan dan mempunyai pesan mendalam selama menyaksikan film tersebut. Diantaranya:


Ucapan Hamid pada pada Zainab…….”untuk melewati badai .. kita harus terus berjalan… hanya 2 yang harus tetap kita bawa…. keyakinan dan cinta”

 Ucapan Zainab di hadapan Hamid (saat Hamid membujuknya unuk menerima pinangan pilihan orang tuanya): “Hamid, aku hanya akan MENIKAH dengan orang yang aku cinta dan mencintai ku”

Ucapan ibu Hamid pada Hamid : "Jangan kau turutkan hatimu. Sampai kapanpun emas tak kan setara dengan loyang, sutra takkan sebangsa dengan benang,"

Setelah mengayuh sepedanya menuju stasium kereta….. Zainab hanya biasa melihat melihat kereta yang meninggalkannya bersama Hamid didalammnya…… begitu menyentuh………”Aku akan menunggu mu”



Begitu indah dan menyentuh perasaan…….. dimana semua penonton terdiam… dan sibuk mencari ssaputangan atau menengadah ke atas menahan air matanya tumpah……….. Suatu Film yang menghibur yang di dukung cerita yang kuat……….. Selamat menikmati.