Senin, 27 Mei 2013

Reuni………. Haruskah aku hadir????



Pagi ini entah kenapa aku iseng buka emai yahoo.com…… rasanya udah beberapa lama gak dibuka nih….. karena biasanya rajin dibuka kalau sedang berburu kerjaan baru…. Alias cari lowongan baru.
Eh… tumben ada email dari sohib lama…. … isinya :

RENCANA REUNI REKAN SMP di rantau Kuala Simpang Aceh……. Akan dilakukan bulan Juni 2013 Uh…….. asik juga neh.

Walah……. Kok aku gak dapet berita sebelumnya??? Biasanya para sohib jauh-jauh hari pasti sudah kasih kabar???? Atau karena selama ada cara dari tahun-ke tahun aku selalu tidak bisa hadir disana??? Sehingga mereka sudah males ngeharapkan aku hadir?????? Entah lah….
Tapi sepertinya rencana tahun ini aku tidak bisa hadir lagi….. jadwal kerja yang benar-benar menyita waktu membuat waktu itu rasanya susah terwujut…… apa ladi acara tersebut dilakukan pada saat liburan…….. bisa panjang ceritanya….wkkk

Kalau di Tanya jujur sebenarnya aku sangat ingin ketemu dan berkumpul kembali dengan mereka (teman Sekelas di SMP) pengen tahu mereka seperti apa?? Walau sudah sering lihat di foto…ata kadang dengar suaranya……. Tapi mungkin bila bertatap langsung mungkin suasananya nya bisa berbeda   ya??? Entah lah….. karena jujur saja sampai saat ini aku belum pernah hadir di acara reuni akbar yang begitu ramainya. Kalau cuma bertemu teman lama 3 atau 4 orang sih sudah biasa dilakukan.

Kalupun ketemu temen-temen lama mungkin lebih banyak cerita masa lalu di bandingka cerita sekarang…. Ingat jahilnya jaman dulu…… ingat dimarahi guru…. Kabur dari sekolah…… atau telat pulang dari sekolah hanya karena taruhan uang beberapa ratur rupiah untuk pertandingan sepak bola… yang terkadang kalau di ingat biaya berobat kalau cedera tidak sebanding.
Atau bisa juga yang saling mencaci…. Melihat kondisi dulu yang dengan sekarang….. mungkin dulu langsing… sekarang langsung… (kayak goni beras) gak ketahuan pinggangnya di mana……. Ata sekedar berhitung sudah tinggal berapa rambutnya yang masih hitam…… atau tertawanya sudah tidah sengakak dahulu…… karena harus mengatub mulut sedikit karena takut keliatan giginya tinggal 2……wkk… pasti seru ya????

Biasanya saat reuni pasti guru-guru pada di undah hadir ya???? Duh.. gimana ya guru-guru tersebut????? Apa masih seram kayak dulu???? Atau malah sudah seperti sahabat sendiri.?
Semoga saja buat teman-teman jangan ada rasa minder bila saling bertemu ya?? Toh semua yang hadir rasanya bukan mau menyombongkan diri….. tapi hanya ingin mengenang dan bersilaturrahmi ke temen lama. Perkara ada yang sekarang sukses dana da yang belum beruntung… itu sudah di gariskan Yang Maha Kuasa……… kita hanya bisa berdoa.

Gimana buat yang dulunya ada hati ya????? Apa minder juga untuk bertemu????? Wkkk terserah kalian saja lah menanggapinya.
Semoga aku bisa hadir juga disana……… aku tahu niat kalian sungguh mulai (PANITIA) kita bersilaturrahmi,  aku rindu kalian semua sahabat ku……. Masa kecil ku…… masa paling indah……. tanpa kalian dahulu aku buka Iwan yang sekarang . Semoga kalian juga merindukan hadirku.
Salam

Jalan-jalan ke AYUTTHAYA


Saat tinggal di Thailand karena urusan pekerjaan projek, tidak terpikir sama sekali untuk ke AYUTTHAYA. Tapi ketika rekanan kontraktor dari Thailand, Mr. Charoong C. Norwich yang berusia 69 tahun dan merupakan master sipil engineer tamatan Hawaii yang lancar berbahasa Inggris (karena tidak mudah menemukan orang Thai yang bisa berbicara bahkanmembaca tulisan latin) menyarankan saya untuk ke AYUTTHAYA.


Karena saya buta tempat tersebut, maka saya coba cari segala info di Mbah GOOGLE. Ternyata memang benar tempat tersebut tempat yang banyak di kunjungi turis dan merupakan tempat yang di lindungi. Berbagai info saya coba gali dan tentunya saya print out MAP kota tersebut untuk bekal di jalan.

Minggu, 29 Jan 2012 saat yang tepat untuk berangkat kesana karena saya libur. Kebetulan saya tinggal di Kota Rangsit propinsi Ayutthaya, dimana semua jalur utama dari Bangkok menuju Ayutthaya melaluinya Rangsit.  Dari Rangsit saya menggunakan Van mini bus, dan tidak menggunakan BUS karena dengan VAN bisa lebih cepat. 40 bath atau sekitar Rp 12.000 saya sudah di dalam Van, saya sengaja pergi lebih pagi berdasarkan info yang saya dapat agar saya bisa banyak mengunjungi beberapa tempat. Pukul  07: 30 Van berangkat, begitu kagetnya saya ketika saya harus diturunkan di jalan dan di minta transit disuatu tempat dekat kota Ayutthaya. Dengan bermodal peta yang sudah saya print, saya berbahasa tarzan dengan orang sekitar saya harus menggunakan angkutan mana. Beruntung saya ketemu orang Thai yang mengerti bahasa Inggris, dari pakaiannya saya lihat dia bekerjaa di perusahaan asing. Dan saya di sarankan untuk melanjutkan denga angkutan kota, kendaraan pick up yang di beri tudung di belakang yang banyak di gunakan di Thailand seharga 7 bath = Rp 2100 (mudahkan teransfer harga BATH dengan Rupiah dengan mengalikan Rp 300,-).
Setelah diatas angkutan kota, saya kembali binggung saya harus turun dimana?. Dengan modal peta tadi saya  tanya lagi ke orang di angkutan, bukan jawaban yang saya dapat tapi malah kebingungan… ha.. ini lah pentingnya bahasa ya. Entah mengapa, angkutan itu berputar di depan Railway Station Ayutthaya. Ok saya langsung stop di situ, karena saya pernah baca di komunitas Back Packer mereka start dari sana dan di depannya ada rental sepeda atau sepeda motor.


Benar saja tepat di depan Railway Station disebrang  jalan saya lihat tulisan rent sepeda motor. Yang punya rental wanita sebaya yang masih cantik dan pasih berbahasa Inggris, sehingga semuanya menjadi mudah. Bermodal foto copy PASPORT yang kita tanda tangani, motor sudah bisa di gunakan. Oh ya untuk rental motor matic tersebut (Honda SCOOPY) kita harus siap denga 200 bath. Tapi buat yang mau lebih ngirit bisa rental sepeda saja seharga 40 bath. Saya pilih sepeda motor karena agar bisa lebih cepat dan banyak tempat yang bisa saya kunjungi.
Bermodal peta ditangan yang sudah diberitanda pemilik rental untuk wajib di kunjungi, karena di sana banyak sekali Wat atau Candi di temukan di sana, saya memulai petualangan. Memulai dari gerbang masuk kota Ayutthaya saya sempati untuk berhenti dan foto sejenak bersama rekan sejalan saya si Honda  Scoopy rental.


Hanya beberapa ratus meter ke depan langsung di kanan saya terlihat area yang sangat luas dan banyak Wat , disini banyak jalan kecilnya menuju Wat, sayang sedikit kurang ter urus, mungkin karena di sini jarang di kunjungi, tapi saya masih ketemu petugas kebersiahan area Wat. Beberapa foto  sempat saya ambil. Beberapa mobil saya lihat ada disana, ternyata orang yang sedang belajar mengemudi dan warga sekitar yang bermain di taman. Di are tersebut juga ada patung wanita tua yang sedang duduk, sayang saya tidak tau siapa namanya

Perjalannan lanjut lagi….. sampai di Wat King U – Thong, yaitu patung Buddha yang lagi tertidur miring. Disana bertemu dengan turis dari Jepang dan Inggris, bahkan sempat minta tolong mereka untuk mengambil foto saya di Wat tersebut.  Oh ya ……ada yang menarik setiap saya minta bantuan turis asing untuk ngambil  foto dengan kamera saya (karena saya hanya sendirian), setelah mengambil gambar, mereka selalu bertanya apakah hasilnya baik untuk saya? kalau tidak mereka akan mengulangi kembali mengambil  foto untuk saya… luar biasa.. ini salah satu pelajaran penting buat saya ketika.
Saya perhatikan, turis asing yang datang kesana umumnya berfoto sambil menunjukan tangannya kearah batas air waktu banjir besar di Thailad November 2012. Di area Wat King U Thaong hampir setengah badan  patung terendam saat itu, bahkan sisa banjir November silam itu masih banyak bekasnya di sana. heran juga daerahyang begitu luas di Thailand bisa banjir sebegitu dalam sampai ke Rangsit tempat saya tinggal. Benar benar dahsad banjir tersebut.

Perjalanan terus berlanjut, semua Wat di kunjungi  Wiharn at Wat Thammikarat ,Viharn Phra Mongkolbophit  , bahkan disini rempat belanja souvenir dan begitu banyak penjual makanan disana. Wat Mahathat (kepala patung Buddha yang terlilit akar pohon) disini harus berkunjung, karena tempat ini sangat terkenal. Jangan lupa pada saat foto dengan kepala patung Buddha yang terlilit akar pohon tersebut ada peringatan saat foto kepala kita tidak boleh lebih tinggi dari kepala Buddha.
Disini saya ketemu gadis kecil ber umur 3 tahun anak campuran ayah Jerman dan ibu Francis, wajahnya manis sekali….. dan saya sempatkan foto bersamanya,  ternyata ibunya ramah dan kami sempat ngobrol  bersama suaminya. Suaminya ternyata pernah ke Flores. Diselah obrolan kami…… saya pesan ke mereka untuk datang ke Indonesia  karena Indonesia lebih indah….. . … walau entah kapan. HA… ha…. disempeti juga ya… promosi pariwisata Indonesia….. semoga di ikuti temen lainnya ya. Malah sebelum berpisah mereka mengucapkan sampai…” jumpa Iwan di Indonesia………..”  (dalam hatiku berfikir kenapa tidak ……..”sampai  jumpa ya Iwan di Francis atau Jerman … Negara yang selalu ingin ku kunjungi)
Saya ingat pesan sahabat saya yang master sipil dari Hawai , Mr. Charoong C. Norwich, bahwa ada pasar diatas air Water Floating Market dan Water Theater disana. Maka saya sempati kesana, kebetulan saat muter-muter mencari Wat , saya sempat melihat penunjuk arahnya.
Saya ikuti arah penunjuk, tapi saya tidak melihat tanda-tanda keramaian, malah saya tersesat kea rah lain. Alhamdullilah saya malah bersyukur ternyata disana saya mendapakan Mesjid untuk shollat. Sayang saya lupa dan tidak sempat mengambil gambar. Tapi Mesjid ini adalah mesjid kedua yang saya temui selama saya di Thailand.
Setelah selesai sholat, saya bertanya dengan warga sekitar di mana saya mendapatkan makanan yang HALAL. Mereka menunjuk warung di depan jalan. Ok saya kesana…. ke warung yang sangat sederhana….. tapi saya melihat penjualnya menggunakan JILBAB dan saya tanya apakah dia muslim? ya dia jawab. Ok saya pesan makan disini . Oh lala….. ternyata dia hanya menjual bakso (gak tau apa namanya di Thailand) padahal saya pengennya makan nasi. Ya saya tetap menyantapnya walau rasanya sedikit beda dengan Bakso di Indonesia karena di Thailand mereka umumnya memakai daun serai yang banyak sebagai REMPAH. Yang penting perut terisi.
Selesai makan karena masih penasaran saya tetap mencari Water Floating Market dan Water Theater, tapi apa daya ternyata pasar tersebut tidak buka, malah saya tidak melihat tanda-tanda ada keramaian lagi disana. Sayang…. padahal saya berharap bisa melihat sandiwara  di Water Theater yang katanya pemainnya bisa berjalan di atas air.
Perjalannan berlanjut… dengan sedikit tersesat saya malah ketemu tempat kandang GAJAH yang digunakan untuk berkeliling Ayutthaya, bahkan masih ada di sana patung tentra Gajah.
Gak terasa jam sudah pukul 3 sore, kulit sudah mulai gosong disengat matahari, saatnya pulang ke Rangsit. Sebelumnya harus mengembalikan motor. Wah.. untuk kembalikan motor juga masih perlu perjuangan……. tanya sana sini akhirnya nemu juga. Sampai di sana, pemilik rental langsung cek motor dan bensinnya, ternyata jarum bensin tidak bergerak sama sekali… hebat juga neh Honda Scoopy iritnya, jadi gak perlu isi bensin lagi atau bayar bensin… lumayan.
Saya harus menuju stasion BUS .
Melalui petunjuk pemilik rental, saya menuju penyebrangan yang berjarak hanya  50 meter. Hanya  4 bath yang saya keluarkan untuk tiket penyebrangan tersebut. Saya sempat ambil foto disini. Oh ya bagi yang rental sepeda bisa menggunakan boat bermotor ini untuk menyembrang ke Ayutthaya. Diatas boat saya teringat boat  yang ada di Film perang Vietnam….. karena sangat mirip…… atau yang di kendarai si Rambo.
Sampai di seberang, hanya berjalan lebih kurang 200 meter melewati pasar yang ramai, akhirnya saya melihat Bus Stasion. Ok… tanya sana sini akhirnya ketemu Van yang kearah Bangkok dan saya merogoh kocek 60 bath untuk ke Rangsit. Sebenarnya bisa menggunakan BUS yang besar kesana, tapi saya fikir saya sudah terlalu lelah maka saya pilih naik Van saja.
Pukul 15: 45 … van berangkat , Walah… saya ngantuk benar di dalam van….. capek dan letih plus terkena AC yang dingin… ngantuk…… dan ngantuk…. berkali kali nguap dan terlayang sekejap…….saya tahan ngantuk ini agar saya jangan kelewatan turun di Rangsit. Karena saya kuatir supir nya  lupa.
Pukul 16:25 saya tiba di Rangsit depan Mayor Cineplex. Dan van melanjutkan perjalanan ke Bangkok. Saya gembira karena saya sampai ke Aparment lagi….. suatu pengalaman yang indah. Yang tidak pernah terlintas di benak ini akhinya bisa saya lakukan.

Kok rindu ya ke Chatucak Market?



Sudah hampir setahun Blog ini di biari tanpa di update….. entah kenapa kok memulai menulis lagi rasanya malas…. Padahal kalau sudah memulai menulis…. Bingung sendiri kok gak bisa selesai-selesai nih tulisan karena banyaknya isi dikepala yang harus di keluarkan.

Ok lah… kayaknya hari ini kok keinginan untuk menulis lagi timbul… apa karena sudah jenuh dengan pekerjaan rutin???? Ngurusi listrik di PABRIK yang gak ada habisnya???? Bahkan tanggalan di kelender saja sudah jadi hitam semua (gak ada lagi yang namanya tanggalan merah alias libur). Ya nasib deh kembali jadi buruh pabrik………..

Entah kenapa kok saat ini lagi rindu dengan suasana Pasar di Chatuchak  Bangkok. Heran juga ya….. kok rasanya kangen dengan suasana disana. Apa karena selama setengah tahun tinggal di thailan saban Minggu nongkrong disana?????  Walau Cuma cuci mata atau Cuma pengen ketemu orang sebangsa (Indonesia) yang pada belanja??? Entah lah.



Masih jelas terbayang wajah penjual tas ala indian tempat biasa nongkrong di pinggir jalan yang berbatasan dengan pagar Chatuchak Market… walau sekedar melihatnya beraksi membuat tas ala indian…… atau mencari-cari potongan kulit dan membelinya untuk selanjutnya di rakit menjadi tas kamera ata tas hand phone ala indian…….. sungguh meng asikkan.
Ini aku kasi contoh hasil nongkrong disana….. tas kamera ala indian ku dari kulit……. Lumayan bagus kan??? Ya menghibur diri sendiri.


Bisa juga di area jualan kaos hanya untuk mencari kaos bergambar BABI walau saya muslim……. Ini karena keponakan ku yang cewek maniak bangent ama pernak-pernik babi.  Atau mencari kaos murah meriah seharga 50bath (Rp 15.000) yang lumayan murah dengan kualitas OK. Tapi entah kenapa aku paling gak minat beli baju bertulisan Thailand…………. Mungkin karena di Indonesia banyak yang pake kali ya???

Masuk kearea  pasar…… pasti aku sempatkan ke toko-toko jualan keramik dan cangkir…… ini favoritku. Karena Cuma disini aku bisa mendapatkan cangkir keramit bergambar cartoon seperti sponge bob, batman, superman, mickey, donal dan lain lain….. yang harganya sebenarnya lumayan mahal anatara 100 s/d 200 Bath (Rp 30.000 – Rp. 60.000). tapi karena ini jarang ditemukan di Jakarta…… ya asik juga untuk di bawa pulang.
Cuaca yang terik pasti membuat haus…… nah rasanya minum es krim kelapa muda asik juga tuh….. dengan harga 30Bath (Rp 9000) + ngantri, es lezat itu siap santap…….. dengan mangkuk alami…… yaitu tempurung kelapanya……. Unik dan enak….. boleh juga di buat fraincais di Jakarta………
 Atau bisa juga belu juice….. jeruk, wortel, delima yang benar-benar original cukup meraup kocek 30 Bath juga rasanya bisa buat tenggorokan dan tubuh segar kembali. Rasanya iri ya… kok di Jakarta gak ada ya??? Kalau pun ada terkadang rasanya gak se original ini……. Mungkin lebih banyak airnya dari buahnya.
Tapi biasanya nyempati juga ngubek-ngubek sampai kedalam-dalam pasar….. ya sekedar liat assosioris wanita (oleh-oleh buat istri)  karena terkadang kalau sedang obral……. Asik juga….. apa lagi kalau beli dalam jumlah banyak……. Lumayan kan?

Terkadang gak terasa…… saatnya makan siang……… mulanya bingung juga kalau disana cari makan yang halal…… Cuma karena sudah hapal daerah sana… makanya tinggal liat keatas……. Cari dimana tower pasar Chatuchak… sudah pasti di bawah tower yang ada di pasar tersebut ada masakan HALAL…. Dan biasanya orang-orang yang belanja dan beragama Islam makanya disana………. Nah buat yang belum kesana…. Ini patokan untuk mencari makan siang.
Buat yang mau Sholat Zuhur atau Ashar??? Jangan kuatir……. Di dekat pintu masuk tempat parker sepeda motor atau dekat kantor polisi pasar Chatuchak…. Sedikit masuk kekiri… di belakan ATM Bank (lupa namanya) nah di situ ada Mushola… bahkan disamping Mushola ada penjual makan siang yang Halal…… jadi buat yang bingung sholat dimana… ini solusinya.
Em….. apa lagi ya???? Kalau udah pegal kaki dan barang-barang sudah ditangan… penat kerja seminggu hilang…dan hari mulai sore…..saatmya pulang……. Ke apartment area Rangsit.
Mulanya bingung juga dari Rangsit ke Chatuchak Market…. Harus naik apa… kalu pake Mini Bus harganya 40Bath. Mending naik Bus AC (30Bath) atau NON AC (7Bath) atau naik yang warna pink…… itu gratis…… wkkk… ada juga bus gratis di Bangkok. Walau aku sendiri gak tau ngebedainya dimana.
Hari Minggu…. kalau sore hari… untuk dapat bus kearah Rangsit sebenarnya setiap 15 menit pasti ada yang lewat… hanya saja untuk dapat duduk….. wah harus bersabar… kareana biasanya penuh terus.
Yah itu lah sekelumit kenangan nonggkong disana…….. moga aja tulisan ini bisa mengobati rindu kesana…….. semoga………semoga aku bisa kembali lagi kesana.