Minggu, 24 Oktober 2010

Mempercepat PSSI jadi peserta World Cup

Melihat judulnya sepertinya kita sudah dipertengahan jalan untuk menuju kesana (jadi peserta piala dunia). Ibarat atlet lari sprint 100m mungkin saat ini team sepakbola kita masih pemasan sementara team seperti Thailand sudah siap-siap digaris star, Korea & Jepang sudah berlari di meter ke 40 dan mungkin Spayol, Brazil, Jerman sudah saling genjot di meter ke 95. Wajar saja kita masih pemanasan bahkan mungkinpun masih ikut melongok di pinggir lintasan sambil bertepuk tangan…..mengingat rangking kita di FIFA yang ke 131….padahal perlomban cuma 100 (meter).

Tapi sebagai anak bangsa mana boleh menyerah….siapa tau para dukun-dukun dan pawang kita yang terkenal mau berkaloborasi membantu. Lihat saja sepak bola dikampung-kampung yang katanya selalu dihubungkan dengan pawang bila salah satu gawang sulit dijebol striker lawan….sehingga seporternya harus bersusah paya membuka celanaya di tengah keramaian hanya sekedar “mengencingi” gawang lawan pada masa istirahat….yang ketika permainan dimulai kembali itu menjadi gawang team kesayangannya dan mungkin penjaga gawangnya kerabat atau saudaranya. Padahal bisa jadi strikernya lebih banyak mencangkul ladang dibandingkan nyepak bola, makanya kakinya lebih banyak kesangkut gundukan tanah dari pada mengenai bola. Tapi walau pun begitu, sebagai mantan penjaga gawang dan tidak percaya hal yang begitu….ya mau aja tapak tangan saya di mantra-mantra sembari meludahi telapa tangan…dan menyelipkan lada hitam dan daun sirih di tulang kering biar manjur…..katanya demi persahabatan dan kemenangan team….mmmm…walau nyatanya kalah telak dari PSDS Yr (Deli Serdang-Sumut) 4 – 0.

Kembali ketopik diatas….PSSI sudah mencoba berbagai hal menuju kesana…dari mengirim pemainnya latihan di Italia, menggunakan jasa pelatih asing (walau Inggis aja yang embahnya bola juga pake pelatih asing dan gagal di PD 2010), mengundang team besar datang…terakhir Uruguay…walau hasilnya 7 – 1.Hasilnya ya gagal maning…mungkin ketua PSSI nya aja ya diganti?

Setelah sekian banyak cara ditempuh rasanya (menurut saya yang bukan komentator) ada 2 hal yang bisa dicoba lagi.
Pertama : Ada pengusaha dari Indonesia yang membeli klub di liga Inggris atau Spanyol. Kebayangkan misalnya pak Chairul Tanjung membeli Manchester United, Pak Eka Cipta membeli Bayer Munchen, pak Bob Sadino menbeli Barcelona (biar kita bisa lihat Barca tampil beda tidak hanya dengan kostum merah dari biru, tapi menjadi kostum kotak-kotak…belum ada kan?), siapa tau kostum Manchester United didadanya ada tertulis “PECEL LELE”….  dan pengusaha-pengusaha kaya lainnya. Ada 20 saja pengusaha yang menbeli klub besar di Eropa berarti mereka bisa memaksakan pemain kita masuk dalam team inti dan bila dikumpulkan bisa jadi satu team sepak bola.

Kedua : Ya hampir sama dengan yang pertama, bedanya pelatih kita yang melatih disana??? Gimana?? Ada pelatih kita yang melatih di Eropa..Inter Milan di latih oleh Danurwindo…kan beliau sudah pernah disana melatih team Primavera, Real Madrid dilatih Rahmad Darmawan…….”ngimpi”! ( ya kayak iklan di TV), gak saya yakin ini bukan mimpi…lihat saja para pelatih kita ketika menjadi komentor di TV…mereka hebat loh, bisa mengkritik dan menyarankan taktik yang benar……..walau yang mereka bicarakan pelatih sekelas Jose Mourinho atau Marchelo Lippi. Masak seh kalau mereka jadi pelatih di Eropa gak bawa pemain dari Indonesia? Itu wajar saja kan…..Wenger saja yang pintar mencari pemain muda berbakat saja tetap membawa legiun asing dari Francis atau Benites yang memaksa Liverpool menggelontorkan uang dari kasnya untuk memboyong Torres….gimana?….ada yang berminat bawa Boas (Persipura) atau Haryono (Persib) ke Eropa??? Ya tunggu dulu kalau pelatih kita atau pengusaha jadi ke Eropa….

Tapi kalau itu semua hanya mimpi……ya biarlah saya yang “bermimpi” menjadi pelatih atau pengusaha yang berkiprah di Eropa…..emm….oh ya…saya akan melatih atau membeli klub apa ya?...kayaknya klub Liga Inggris Toteham Hotspur sajalah…karena saya belum punya kostum original nya…ha…ha….

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar