Rabu, 08 Desember 2010

Hukuman Yang Paling Ku Nikmati



Yang namanya hukuman sudah pastilah tidak ada yang enak…… Namanyanya juga hukuman. Tapi ternyata hukuman bisa dinikmati juga…….. dan bisa dihalalkan untuk tujuan tertentu.

Masih ingat kan kejadian yang baru berlalu….. begitu murkanya orang-orang di badan tertinggi sepak bola Eropa UEFA saat Real Madrid vs Ayax Amsterdam di babak penyisihan Liga Champion….. dimana 2 pemain Real …… terkena kartu merah dengan alasan mengulur-ngulur waktu pertandingan. Namun UEFA mencium ini adalah unsur kesengajaan yang di sutradarai si Jenius Jose Mourinho, agar pada saat 16 besar nanti kedua pemain kuncinya bebas kartu.

Saat di sekolah dasar dahulu, tepatnya di SD 3 YPDP Pertamina Rantau Kuala Simpang. Saat masih usil dan nakal ……. ( semoga sekarang enggak lagi…..). Aku ingat ada guru favoritku yang bernama Pak Safe’i guru Ilmu Pengetahuan Sosial……… ini bukan sembarang guru….. karena beliau juga Qori terbaik di daerah kami….. banyak meraih gelar setiap MTQ…… serta jagoan Silat…… makanya jangan heran kalau beliau lagi meradang…… maka keributan kelas kami akan menjadi senyap dalam sekejab bila beliau menghentakkan “jari telunjuk dan jari tengah” nya yang sama rata dengan kerasnya di atas meja kelas! Nah loh…. Kebayang gak kalau gaya silatnya ini mendarat tepat di ubun-ubun kepala……..
Namun Pak Safe’i kalau udah kesal dengan para murid bergajul kami tidak pernah menggunakan jurus silatnya……. Dia lebih suka mencubit perut kami……. Yang rasanya seperti terkelupas dibuatnya…….. walau masih di lapisi baju sekolah. Entah kalau ada yang bodong udelnya bisa-bisa di opname ya…….

Pelajaran IPS sering dipasang di mata pelajaran terakhir sebelum waktu yang ditunggu-tunggu…….PULANG!

Nah…. Pak Safe’i biasanya di setiap akhir pelajarannya akan menerapkan aturan siapa yang dapat duduk diam akan boleh pulang duluan. Setiap aturan ini dilakukan…….. semua murid dikelas kami akan duduk tegap dengan tangan dilipat diatas meja layaknya murid paling baik dan teladan sedunia. Satu persatu nama murid disebut dan mereka boleh pulang.

Gimana dengan ku?....... entah kenapa aku paling gak bisa duduk diam begitu…. Padahal aku gak menghidap ambeyen ato bisul……. Aku malah asik ganggui temen-temen disebelah atau di belakangku yang lagi konsentrasi untuk boleh pulang menyusul yang lain. Aku melihat mereka menahan senyum melihat ulah ku….. bahkan pak Safe’i sampai geleng-geleng kepala liat tingkahku. So pasti akibatnya………. Aku orang terakhir yang tinggal didalam kelas.

Bila tinggal berdua dengan Pak Safe’i….. aku cuek aja….. karena aku nyakin gak mungkin si bapak nunggui aku terus tanpa pulang kerumah menemui keluarganya. Sampai akhirnya beliau mengucapkan…….. “ Yuk kita pulang Wan!”

Saat meninggalkkan kelas berdua inilah saat yang paling aku suka……. Beliau meletakkan lengannya di bahuku dan kami berjalan di lorong-lorong kelas yang sudah sepi………… banyak cerita yang kami buat termasuk kesukaan kami yang sama ….. olah raga.

Akhirnya kami akan berpisah di kantor guru yang telah kosong dan gerbang sekolah yang hanya terbuka sedikit cukup untuk tubuh keluar.

Ternyata hukuman terlambat pulang membuatku lebih dekat dengan guru favoritku dan membuat waktu bersamanya jadi lebih banyak dari murid yang lain.

Mohon maaf  Pak Safe’i…… salam kangen dan terima kasihku untuk mu……

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar