Karena keperluan ke Jamsostek di ibukota provinsi kepulauan Riau – Tanjung Pinang, maka disusunlah jadwal menuju Tanjung Pinang. Ada 2 alternatip menuju Tanjung Pinang dari Lobam (kawasan Industri di Pulau Bintan tempat ku bekerja) untuk jelasnya lihat aja gambar.
Foto: Pelabuhan Lobam
Foto: Pelabuhan kayu dan warung diatasnya
Foto: Boat dari Batam datang mengankut penumpang menuju T. Pinang
Foto: Suasanya di dalam boat
Alternative pertama adalah jalan darat, bisa menggunakan bus umum atau kendaraan pribadi. Bila di hitung dalam km, maka dari Lobam ke tanjung Pinang bila lewat darat sekitar 100km. Tapi saya sudah menempuhnya dengan sepeda motor. Karena umur ya ngendarainya juga sudah tak segarang waktu muda… banyak berhenti karena pinggang yang pegal. Walau begitu 2 jam tembus lah… dipotong 2 kali berhenti rehat dan sholat.
Foto: Pelabuhan Laut BIE Lobam .. terlihat boat tujuan Singapore
Foto: perkampungan di pesisir Lobam
Foto: Pulau Raja Melayu Penyengat dari kejauhan
Alternative ke 2 adalah dengan speed boat. Berangkat dari dari pelabuhan Lobam….. yang masih menggunakan pelabuhan milik TNI AL, tapi menurut rencana pelabuhan ini akan di pindah ke Teluk Sasah tidak jauh dari tempat tersebut. Prasarana sudah selesai.
Foto: Tugu Fisabillilah T. Pinang yang terkenal.Dengan membayar tiket sebesar Rp30rb, sekitar pukul 07:30 speed boat yang berasal dari Telaga Punngur Batam dan singgah sebentar di situ menjadi kendaraan yang akan ditumpang menuju Sri Bintan Pura pelabuhannya Tanjung Pinang . Dengan boat kapasitas 36 orang yang panjang sekitar 15 meter dengan 4 mesin Yamaha…… yang menurut seorang kapten TNI AL yang kebetulan duduk di sebelahku kerkecepatan 45knot. Maka berangkatnya menuju petualangan pertama by speed boat to Tanjung Pinang.
Foto: Pelabuhan Laut Sri Bintan Pura Pertama kapal bergerak langsung melewati dermaga PT Singatac Bintan tempat ku bekerja…. Yang bersebelahan dengan pelabuhan TNI AL tersebut, selanjutnya perjalanan begitu menakjubkan…. Hembusan angan yang pelan serta penumpang yang penug membuat kapal berjalan cept dan stabil.
Foto: lorong Pelabuhan Dikiri masih terlihat Pulau Bintan dan di kanan melewati pulau anak Lobam……. Beberapa menit berlalu di sisikanan terlihat gunung Bintan dari kejauhan… apa lagi cuaca sangat cerah. Begitu indah pemandangan di sertai percikan air lau yang sesekali terasa begitu dekap karena di belah burita kapal.
Foto: Kapal pada merapat Setelah 40 menit perjalanan maka nampaklah dari kejauhan Pelabuhan Tanjung Pinang, tapi sebelum semakin dekat, disisi kanan di suguhkan pulau paling terkenal bagi warga melayu…… ya itu Pulau Penyengat. Pulau tempat para raja Melayu yang mempunyai Masjid Raya Sultan Riau yang konon di buat dari putih telur sebagai pengganti semen pada saat itu.
Foto: Becak ... alat pengankutan di dalam Pelabuhan Pelan2 speed boat merapat ke pelabunan Sri Bintan Pura… ya hanya 45menit sampai lah di Ibukota kepulauan Riau Tanjung Pinang……….. pelabuhan sangat ramai……. Dari tujuan Batam, Singapore dan Karimun….. entah kemana lagi… laksana stasiun bus di Sumatra saja ramainya pelabuhan tersebut…. Begitulah warna dari daerah kepualauan…. Semua menggunakan air sebagai sarana transfortasi
Foto: Sri Bintan Pura... tanjung Pinang (gerbang masuk T. Pinang) Begitu indah perjalanan ini.
Salam